Kematian Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB)
Pada malam Jumat, 14 November 2025, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menorehkan duka mendalam ketika Direktur Utama (Dirut) Yusuf Saadudin meninggal dunia di RS Mayapada Bandung. Kabar ini disampaikan melalui rilis resmi Corporate Secretary bank, Herfinia, dan diangkat oleh media keuangan utama di Indonesia, termasuk Bisnis.com dan Kompas.com.
Profil dan Warisan Kepemimpinan
Yusuf Saadudin dikenal sebagai pemimpin strategis yang memperkuat transformasi dan tata kelola perusahaan. Selama masa kepemimpinannya, beliau memimpin percepatan bisnis, memperluas kemitraan strategis, serta meningkatkan kapabilitas bank menghadapi dinamika industri perbankan. Dedikasinya terhadap transformasi digital dan penguatan integritas korporat menjadi sorotan utama dalam laporan-laporan internal dan publik.
Dampak pada Operasional Bank
Meskipun kepergian Dirut menimbulkan ketidakpastian awal, manajemen Bank BJB mengumumkan bahwa struktur organisasi dan strategi bisnis tetap berjalan. Rencana transisi kepemimpinan telah dipersiapkan, dan pimpinan senior bank berkomitmen menjaga kontinuitas layanan kepada nasabah serta stabilitas operasional.
Reaksi Pasar dan Nilai Saham
Harga saham Bank BJB, yang beredar di Bursa Efek Indonesia, menutup pada 11 November 2025 di 805 IDR, berada di bawah kisaran 52‑minggu high (1005 IDR) dan 52‑minggu low (710 IDR). Rasio Price‑Earnings (P/E) tercatat pada 8,54644, menandakan nilai relatif saham masih menarik bagi investor yang menilai fundamental bank tetap kuat. Pasar menilai bahwa meski terjadi kehilangan figur kepemimpinan, posisi keuangan bank tetap solid dengan market cap mencapai 8,522 triliun IDR.
Hubungan dengan Lembaga Lain
Berbagai entitas perbankan di wilayah Jawa Barat dan Banten, termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), juga menegaskan dukungan terhadap Bank BJB. Pada 13 November, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena melantik Direksi dan Komisaris Bank NTT, menandakan upaya kolaborasi lintas provinsi untuk memperkuat ekosistem perbankan daerah.
Kesimpulan
Kematian Yusuf Saadudin menandai akhir era kepemimpinan yang signifikan bagi Bank BJB. Namun, fondasi strategis dan kebijakan tata kelola yang telah dibangun selama masa jabatan beliau memberikan landasan kuat bagi bank untuk melanjutkan misi pembangunan daerah. Pasar dan pemangku kepentingan menantikan proses transisi kepemimpinan berikutnya, sementara Bank BJB tetap berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan layanan nasabah yang prima.




